Selasa, 17 Juni 2014

MENGEVALUASI PENGENDALIAN INTERNAL



TINJAUAN UMUM
4 langkah mengevaluasi rancangan dan implementasi pengendalian:
Langkah-Langkah
Penjelasan
1.    Risiko apa yang harus dimitigasi?
Identifikasi risiko bawaan mengenai salah saji material (yang terdiri dari risiko bisnis & risiko kecurangan), dan apakah risiko ini bersifat pervasif yang mempengaruhi semua asersi atau merupakan risiko spesifik yang mempengaruhi area laporan keuangan dan asersi tertentu
2.    Apakah pengendalian yang dirancang manajemen memitigasu risiko itu?
Identifikasi proses bisnis yang sudah ada.
·      Wawancarai personalia entitas untuk mengidentifikasi pengendalian apa yang memitigasi risiko yang diidentifikasi dalam langkah 1
·      Reviu hasilnya, apakah benar pengendalian itu memang memitigasi risikonya
·      Komunikasikan setiap kelemahan signifikan yang diidentifikasi dalam pengendalian intern entitas kepada TCWG & manajemen
3.    Apakah pengendalian yang memitigasi risiko itu berfungsi?
Inspeksi operasi pengendalian internal yang relevan untuk memastikan bahwa pengendalian internal tersebut sudah di implementasikan.
Langkah ini sering digabungkan dengan langkah 2.
4.    Apakah operasi pengendalian yang relevan sudah di dokumentasikan?
Langkah ini terdiri dari penjelasan naratif sederhana mengenai proses-proses utama, yang menggambarkan operasi pengendalian internal yang relevan.
Dokumentasi tidak perlu memasukkan:
·      Deskripsi rinci tentang proses bisnis atau arus dokumen dalam entitas
·      Pengendalian internal yang mungkin ada, tetapi tidak relevan untuk audit

LANGKAH 1-RISIKO APA YANG HARUS DIMITIGASI?
Langkah pertama adalah mengidentifikasi dan kemudian menilai faktor risiko yang signifikan dan faktor risiko yang lain. Tabel di bawah mengikhtisarkan beberapa sumber risiko yang sering ditemukan dan jenis pengendalian yang dapat memitigasi risiko tersebut.
Apa yang bisa salah?
Sumber Risiko
Pengendalian Penanggulangan
Laporan keuangan yang tidak andal (risiko pervasif)
·      Faktor industri/eksternal
·      Sifat entitas
·      Kebijakan akuntansi
·      Tujuan dan sasaran entitas
·      Pengukuran kinerja
·      kecurangan
·      pengendalian dan proses pada tingkat entitas
·      pengendalian TI umum
·      pengendalian transaksional
Salah saji ketika menyajikan laporan keuangan ( risiko pervasif)
·      estimasi akuntansi
·      penyisihan
·      kebijakan akuntansi
·      penggunaan lembar kerja
·      transaksi non rutin
·      journal entries, rekonsiliasi info untuk pengungkapan
·      pengendalian dan proses pada tingkat entitas
·      pengendalian TI umum
·      pengendalian transaksional
Transakasi yang tidak dicatat dengan akurat
·      identifikasi/pencatatan
·      transaksi yang sudah disetujui
·      klasifikasi transaksi
·      pengukuran, pisah batas
·      pengamanan aset
·       Pengendalian transaksional
·       Pengendalian aplikasi TI
·       Beberapa pengendalian pada tingkat entitas yang spesifik

Dalam membuat daftar faktor risiko:
·      Gunakan istilah daftar faktor risiko yang sesuai untuk enitas yang bersangkutan
·      Pastika semua asersi yang relevan telah diperhatikan
·      Perhatikan, apakah ada risiko tambahan yang dapat berakibat salah saji yang material, jika tidak dimitigasi
LANGKAH 2- APAKAH PENGENDALIAN MEMITIGASI RISIKO?
Manajemen harus memperhatikan apakah pengendalian itu efektif untuk:
·      Mencegah terjadinya salah saji yang material
·      Menemukan/mengungkapkan dan mengoreksi salah saji yang material, setelah salah saji itu terjadi
Ada 2 cara yang digunakan untuk menyandingkan pengendalian internal dengan faktor risiko atau tujuan pengendaliannya yang dirancang untuk menangkal risiko, yaitu:
1.    One-Risk-to-Many-Controls (Satu Risiko Banyak Pengendalian)
Pendekatan ini sering digunakan untuk memetakan semua jenis pengendalian, termasuk pengendalian transaksional. Namun, satu pengendalian transaksional sering kali dapat menangani lebih dari satu risiko, karenanya, satu pengendalian ditampilkan berulang-ulang dalam pendekatan ini.

Pendekatan ini bermanfaat khususnya dalam memetakan atau menyandingkan faktor risiko pervasif pada tingkat entitas beserta pengendaliannya.



2.    Many-Risk-to-Many-Controls. (Banyak Risiko Banyak Pengendalian)
Matrix rancangan pengendalian memungkinkan auditor secara sekilas dengan cepat dapat melihat:
·      Hubungan “banyak dengan banyak” antara risiko dan pengendalian
·      Dimana kuat dan lemahnya pengendalian internal
·      Pengendalian utama yang menanggapi banyak risiko/asersi dan dapat diuji efektif/ tidaknya pengendalian internal
Menemukan pasangan antara pengendalian dengan risiko:
·      Membantu auditor mengevaluasi rancangan pengendalian
·      Mengidentifikasi pengendalian kunci yang berpotensi untuk diuji
·      Membantu auditor mengidentifikasi kelemahan pengendalian yang memerlukan:
-          Komunikasi kepada manajemen & TCWG tentang kelemahan pengendalian yng signifikan pada waktunya, sehingga tindakan perbaikan dapat diambil
-          Pengembangan tanggapan audit yang tepat
BAGAIMANA AUDITOR MENGIDENTIFIKASI PENGENDALIAN INTERNAL YANG RELEVAN?
Umumnya melalui diskusi atau wawancara dengan mereka yang bertanggung jawab untuk mengelola suatu risiko. Auditor mengidentifikasi pengendalian internal dijelaskan dalam tabel berikut.
Tindakan
penjelasan
Identifikasi risiko bawaan
Identifikasi risiko pervasif di tingkat entitas dan risiko transaksional spesifik yang perlu dimitigasi melalui prosedur pengendalian internal, untuk mencegah atau mendeteksi dan mengoreksi salah saji material
Tanya prosedur pengendalian internal yang menangani risiko tersebut
Tanya penanggung jawab, apakah ada prosedur pengendalian internal di entitas itu untuk memitigasi setiap faktor risiko, atau satu demi satu. Dokumentasikan PI yang diidentifikasi dengan menggunakan bahasa yang digunakan oleh orang yang diwawancarai.
Dokumentasikan hasilnya
PI yang diidentifikasi dapat didokumentasikan dengan berbagai cara. PI yang diidentifikasi dapat dirinci untuk setiap faktor risiko, atau dirinci dalam control matrix dan dihubungkan dengan berbagai faktor risiko terkait.





LANGKAH 3- APAKAH PENGENDALIAN ITU BERFUNGSI?
Auditor perlu mengamati pengendalian yang sedang berjalan dengan alasan:
·      Proses dapat berubah dengan perubahan waktu, mungkin karena adanya produk/jasa baru, adanya efsiensi dalam operasi, pergantian pegawai, dan implementasi dari aplikasi IT pendukung yang baru
·      Pegawai entitas mungkin menjelaskan bagaimana suatu sistem seharusnya berfungsi, dan bukan bagaimana sistem itu dalam kenyataannya berfungsi
·      Beberapa aspek dari suatu sistem secara tidak sengaja terabaikan dalam upaya memahami pengendalian internal
Prosedur penilaian risiko yang diwajibkan untuk memperoleh bukti audit mengenai diimplementasikannya pengendalian meliputi:
·      Bertanya kepada pegawai entitas
·      Mengamati atau mengulangi aplikasi dari pengendalian tertentu
·      Menginspeksi laporan dan dokumen
·      Menelusuri satu atau beberapa transaksi melalui sistem informasi yag relevan untuk pelaporan keuangan.
Sesudah disimpulkan bahwa pengendalian internal yang relevan untuk audit, sudah dirancang dan diimplementasi, barulah saatnya untuk mempertimbangkan:
·      Uji pengendalian atas efektifnya operasi yang mana akan menurunkan kebutuhan untuk uji substantif lainnya
·      Pengendalian mana uji pengendalian, karena tidak ada cara lain untuk memperoleh bukti audit yang cukup dan tepat

LANGKAH 4- APAKAH PENGENDALIAN SUDAH DI DOKUMENTASIKAN?
Tujuannya langkah ini adalah untuk memberika informasi tentang beroperasinya pengendalian yang relevan, yang diidentifikasi dalam langkah 2. Dokumentasi yang baik akan membantu auditor:
·      Memahami sifat, operasi, dan konteks dari pengendalian yang diidentifikasi
·      Menentukan apakah pengendalian itu andal dan berfungsi efektif.
Beberapa hal yang perlu dipertimbangkan dalam mendokumentasikan pengendalian internal yang relevan, yang diidentifikasi dalam langkah 2, adalah:
·      Bagaimana transaksi signifikan disiapkan, diotorisasi, dicatat, diolah, dan dilaporkan
·      Arus transaksi dalam detail yang cukup untuk menentukan titik-titik dimana salah saji material yang disebabkan oleh kesalahan/kecurangan dapat terjadi
·      Pengendalian internal selama periode proses pelaporan keuangan, termasuk estimasi akuntansi yang signifikan dan pengungkapannya
Bentuk dokumentasi yang umum dibuat manajemen atau auditor adalah:
·      Penjelasan naratif / memo
·      Bagan arus
·      Kombinasi antara flowcharts dan naratif
·      Kuesioner dan daftar uji
Sifat dan luas/ banyaknya dokumentasi yang diperlukan, ditentukan oleh kearifan profesional auditor. Faktor-faktor yang perlu diperhatikan adalah:
·      Sifat, ukuran, dan kompleksitas entitas dan pengendalian internal
·      Tersedianya informasi pada entitas
·      Metodologi dan teknologi audit yang digunakan

PEMUTAKHIRAN DOKUMENTASI DI TAHUN MENDATANG
Pemutakhiran ini meliputi:
·      Buat salinan dari kertas kerja tahun lalu, sebagai tolok ukur pemutakhiran di tahun berjalan. Jika tidak ada perubahan, evaluasi implementasi pengendalian. Jika pengendaian sudah diimplementasikan dan risikonya tidak berubah, rancangannya dapat diterima
·      Mutakhirkan daftar risiko yang dimitigasi oleh pengendalian
·      Identifikasi perubahan dalam pengendalian internal pada tingkat entitas dan tingkat transaksional
·      Jika ditemukan ada perubahan, tentukan apakah pengendalian internal yang baru sudah dirancang dan diimplementasikan
·      Mutakhirkan keterkaitan antara pengendalian internal dengan faktor risiko yang tepat
·      Mutakhirkan kesimpulan pada risiko pengendalian

REPRESENTASIKAN TERTULIS TENTANG PENGENDALIAN INTERNAL
Representasi atau pernyataan tertulis tentang pengendalian internal harus diminta dari manajemen yang mengakui bertanggung jawab untuk mengadakan dan memelihara pengendalian internal yang menurutnya diperlukan untuk membuat laporan keuangan yang disebabkan oleh kesalahan atau kecurangan.