Selasa, 17 Juni 2014

SPM PENYUSUNAN ANGARAN



HAKIKAT ANGGARAN
Karakteristik anggaran:
1.        Anggaran mengestimasi kan potensi laba dari unit bisnis tersebut
2.        Dinyatakan dalam istilah moneter
3.        Biasanya meliputi waktu selama satu tahun
4.        Merupakan komitmen manajemen
5.        Usulan anggaran ditinjau dan disetujui oleh pejabat yang lebih tinggi wewenangnya dari pembuat anggaran
6.        Setelah disetujui, anggaran hanya dapat diubah dala kondisi-kondisi tertentu
7.        Secara berkala, kinerja keuangan actual dibandingkan dengan anggaran, dan varians dianalisis serta dijelaskan
HUBUNGAN DENGAN PERENCANAAN STRATEGIS
Baik perencanaan strategis dan penyusunan anggaran melibatkan perencanaan, namun jenis aktivitas perencanaannya berbeda antara kedua proses tersebut. Proses penyusunan anggaran focus pada satu tahun, sementara perencanaan strategis focus pada aktivitas-aktivitas yang mencakup periode beberapa tahun. Perencanaan strategis mendahului penyusunan anggaran dan menyediakan kerangka kerja dalam mana anggaran tahunan dikembangkan.
Perbedaan lainnya adalah bahwa rencana strategis intinya terstruktur berdasarkan lini produk atau program lain, sementara anggaran terstruktur berdasarkan pusat tanggung jawab.
PERBEDAAN DENGAN PREDIKSI
·      Anggaran: suatu rencana manajemen, dengan asumsi implisit bahwa langkah-langkah positif akan diambil oleh pembuat anggaran-manajer yang menyusun anggaran-guna membuat kegiatan nyata sesuai dengan rencana.
·      Prediksi: suatu perkiraan akan apa yang mungkin terjadi, tetapi tidak mengandung implikasi bahwa pembuat prediksi akan berupaya untuk membentuk kejadian sehingga prediksinya akan terealisasi
Karakteristik prediksi:
1.      Suatu prediksi bisa dinyatakan atau tidak dalam istilah moneter
2.      Dapat untuk periode waktu kapanpun
3.      Pembuat prediksi tidak menerima tanggung jawab untuk memenuhi hasil yang diprediksikan
4.      Prediksi biasanya tidak disetujui oleh wewenang yang lebih tinggi
5.      Suatu prediksi diperbarui segera setelah informasi baru mengindikasikan adanya suatu perubahan dalam kondisi
6.      Varians dari prediksi tidak dianalisis secara formal maupun berkala
KEGUNAAN ANGGARAN
Penyusunan Anggaran operasi mempunyai empat tujuan utama:
1.    Untuk menyelaraskan dengan rencana strategi
2.    Untuk membantu mengoordinasikan aktivitas dari beberapa bagian
3.    Untuk menugaskan tanggung jawab kepada manajer
4.    Untuk memperoleh komitmen yang merupakan dasar untuk mengevaluasi kinerja aktual manajer
ISI ANGGARAN OPERASI
Tampilan di bawah memperlihatkan isi anggaran operasi yang umum dan membedakannya dengan jenis lain dari dokumen perencanaan, yaitu rencana strategis dan anggaran modal, anggaran kas, dan anggaran neraca.
Rencana strategis
Anggaran operasi
Anggaran modal
Pendapatan dan beban untuk tiap program utama
Untuk organisasi secara keseluruhan dan untuk tiap unit bisnis
Masing-masing proyek modal yang utama di daftarkan secara terpisah
Tidak perlu bagi pusat tanggung jawab
Diklasifikasikan berdasarkan pusat tanggung jawab


Umumnya meliputi:
·  Pendapatan
·  Biaya produksi & penjualan
·  Beban pemasaran
·  Beban logistik
·  Umum dan administratif
·  Penelitian dan pengembangan
·  Pajak penghasilan
·  Laba bersih
Lebih banyak beban yang bersifat variabel
Beban dapat bersifat: fleksibel, diskresioner, komitmen.
Untuk beberapa tahun
Untuk waktu satu tahun yang dibagi per bulan atau per kuartal
Jumlah totalnya = anggaran operasi
Jumlah totalnya = rencana strategis (kecuali direvisi)
Total pengeluaran proyek per kuartal
                                                                                       Prediksi kas anggaran neraca
KATEGORI ANGGARAN OPERASI
1.    Anggaran Pendapatan. Berisi proyeksi penjualan unit dikalikan dengan harga jual yang diperkirakan. Anggaran pendapatan biasanya didasarkan pada prediksi akan beberapa kondisi untuk mana manajer penjualan tidak dapat dianggap bertanggung jawab.
2.    Anggaran Biaya Produksi & Biaya Penjualan. Biaya bahan baku dan tenaga kerja standar untuk tingkat volume yang direncanakan dari bauran standar atas produk ditampilkan di anggaran.
3.    Beban Pemasaran. Adalah beban yang dikeluarkan untuk memperoleh penjualan. Sebagian besar dari jumlah yang terdapat dalam anggaran mungkin telah dikomitmenkan sebelum  tahun tersebut dimulai. Iklan harus dipersiapkan berbulan-bulan di muka sebelum diluncurkan, begitu juga dengan kontrak dengan media.
4.    Beban Logistik. Biasanya dilaporkan secara terpisah dari beban untuk mendapatkan pesanan. Mencakup entri pesanan, pergudangan dan pengambilan pesanan, transportasi ke konsumen, dan penagihan piutang. Secara konseptual, beban-beban ini memiliki perilaku yang serupa dengan biaya produksi daripada biaya pemasaran.
5.    Beban Umum dan Administratif. Merupakan beban dari unit-unit staf. Secara keseluruhan, beban-beban ini merupakan biaya diskresione, walaupun beberapa komponennya merupakan biaya teknik (engineered). Pos ini merupakan biaya kebijakan, maka jumlah yang tepat untuk diotorisasikan sering diperdebatkan.
6.    Beban Penelitian dan Pengembangan. Anggaran Litbang menggunakan salah satu dari dua pendekatan, atau kombinasi dari keduanya.
·      Jumlah total merupakan fokusnya. Jumlah tersebut mungkin merupakan tingkat pengeluaran saat ini yang disesuaikan dengan inflasi, ataupun julmah yang lebih besar, dengan keyakinan bahwa lebih banyak uang dapat dibelanjakan pada waktu yang baik, jika perusahaan memperkirakan suatu peningkatan dalam  pendapatan penjualan atau pengembangan suatu produk atau proses baru secara signifikan.
·      Mengagregasikan rencana pengeluaran dari setiap proyek yang disetujui, ditambah cadangan untuk pekerjaan yang mungkin akan dilaksanakan walaupun saat ini belum teridentifikasi
7.    Pajak Penghasilan. Beberapa perusahaan tidak mempertimbangkan pajak penghasilan dalam penyusunan anggaran untuk bisnis. Hal ini disebabkan karena kebijakan pajak penghasilan ditetapkan di kantor pusat.
ANGGARAN-ANGGARAN LAIN
1.      Anggaran Modal. Menyatakan proyek-proyek modal yang telah disetujui, ditambah jumlah sekaligus untuk proyek-proyek kecil yang tidak memerlukan  persetujuan tingkat yang lebih tinggi.
2.      Anggaran Neraca. Menunjukkan implikasi neraca dari keputusan-keputusan yang tercakup dalam anggaran operasi maupun anggaran modal. Beberapa bagian neraca bermanfaat untuk pengendalian.
3.      Anggaran Laporan Arus Kas. Menunjukkan berapa banyak uang yang dibutuhkan selama tahun tersebut yang akan dipasok oleh laba ditahan dan yang harus dipinjam dari sumber-sumber luar lainnya, jika ada.
4.      Manajemen Berdasarkan Tujuan
5.      Implisit dalam jumlah anggaran terdapat tujuan-tujuan tertentu : membuka kantor penjualan baru, memperkenalkan lini produk baru, melatih kembali karyawan, memasang sistem computer baru, dan seterusnya. Beberapa perusahaan membuat sasarannya menjadi eksplisit. Proses melakasanakan hal-hal tersebut disebut sebagai management by objective (MBO).
6.      Beberapa sistem manajemen berdasarkan tujuan dipisahkan dari proses penyusunan anggaran. Hal ini sebagian disebabkan karena MBO pada awalnya diusulkan oleh penulis di bidang personalia, sedangkan anggaran keuangan merupakan bidang akuntansi manajemen.
MANAJEMEN BERDASARKAN TUJUAN
Implisit dalam jumlah anggaran terdapat tujuan-tujuan tertentu : membuka kantor penjualan baru, memperkenalkan lini produk baru, melatih kembali karyawan, memasang sistem computer baru, dan seterusnya. Beberapa perusahaan membuat sasarannya menjadi eksplisit. Proses melakasanakan hal-hal tersebut disebut sebagai management by objective (MBO).
PROSES PENYUSUNAN ANGGARAN
1.    Organisasi
·      Departemen Anggaran, melakukan fungsi seperti:
-          Menerbitkan prosedur dan formulir untuk penyusunan anggaran.
-          Memberikan bantuan bagi pembuat anggaran.
-          Menangani proses pembuatan revisi anggaran.
·      Komite Anggaran. Komite tersebut meninjau dan menyetujui atau menyesuaikan masing-masing anggaran. Dalam perusahaan besar yang terdiversifikasi, komite anggaran mungkin hanya bertemu dengan eksekutif operasi senior untuk meninjau anggaran dari suatu unit bisnis atau sekelompok unit bisnis.
2.    Penerbitan Pedoman. Pedoman ini adalah yang dinyatakan secara implisit dalam rencana strategis dan dimodifikasi sesuai dengan perkembangan yang telah terjadi semenjak disetujui, khususnya kinerja perusahaan sampai tanggal tersebut dan prediksi terakhir.
3.    Usulan Awal Anggaran. Perubahan dari tingkat kinerja saat ini dapat diklasifikasikan sebagai :
·      Perubahan dalam kekuatan eksternal:
-       Perkiraan perubahan dalam tarif upah tenaga kerja
-       Perkiraan perubahan dalam harga beli bahan baku dan jasa
-       Perubahan dalam harga jual, dll
·      Perubahan dalam kebijakan dan praktik internal:
-          Perubahan dalam pangsa pasar dan bauran produksi
-          Perubahan dalam biaya produksi, mencerminkan peralatan dan metode baru
-          Perubahan dalam biaya diskresioner
4.    Negosiasi. Perbedaan antara jumlah anggaran dan estimasi terbaik disebut slack. Dalam memeriksa anggaran, atasan berusaha untuk menemukan dan menghilangkan slack.
5.    Tinjauan & Persetujuan.
6.    Revisi Anggaran. Revisi anggaran harus dijustifikasi berdasarkan perubahan kondisi yang signifikan dari yang ada ketika anggaran yang asli disetujui. Dua jenis umum revisi anggaran :
·      Prosedur yang memungkinkan pemuktahiran anggaran secara sistematis.
·      Prosedur yang memungkinkan adanya revisi dalam keadaan tertentu.
7.    Anggaran Kontijensi. Adalah mengidentifikasikan tindakan-tindakan manajemen yang akan diambil jika ada penurunan yang signifikan dalam volume penjualan dari apa yang telah diantisipasi ketika mengembangkan anggaran.
ASPEK-ASPEK KEPERILAKUAN
1.    Partisipasi dalam Proses Penyusunan Anggaran. Partisipasi anggaran mempunyai dampak yang positif terhadap motivasi manajerial karena dua alasan :
·      Kemungkinan ada peneriman yang lebih besar atas cita-cita anggaran jika anggaran dipandang berada dalam kendali pribadi manajer, dibandingkan bila dipaksakan secara eksternal.
·      Hasil penyusunan anggaran partisipatif adalah pertukaran informasi yang efektif. Besar anggaran yang telah disetujui merupakan hasil dari keahlian dan pengetahuan pribadi dari pembuat anggaran, yang paling dekat dengan lingkungan produk/pasar.
2.    Tingkat Kesulitan dari Target Anggaran. Salah satu keterbatasan dari target yang dapat dicapai adalah kemungkinan bahwa manajer unit bisnis tidak melakukan usaha yang memuaskan ketika anggaran tercapai.
3.    Keterlibatan Manajemen Senior. Perlu supaya sistem anggaran manapun menjadi lebih efektif dalam memotivasi pembuat anggaran. Tanpa partisipasi aktif mereka dalam proses persetujuan, akan ada godaan besar bagi pembuat anggaran untuk bermain-main dengan sistem tersebut.
4.    Departemen Anggaran. Departemen ini harus menganalisis anggaran secara rinci, dan harus yakin bahwa anggaran disusun dengan memadai dan informasinya adalah akurat. Untuk melaksanakan tugasnya dengan efektif, maka anggota departemen anggaran harus mempunyai reputasi sebagai orang yang tidak memihak dan adil. Juga memilki keahlian yang diperlukan untuk berurusan secara efektif dengan orang lain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar