BEHAVIOUR IN ORGANIZATION
(Perilaku
dalam Organisasi)
A. Keselarasan Tujuan
Tujuan
utama dari sistem pengendalian manajemen adalah memastikan (sejauh mungkin)
tingkat “keselaran tujuan (goal congruence)” yang tinggi. Dalam proses yang
sejajar dengan kepentingan pribadi mereka sendiri, yang sekaligus juga
merupakan kepentingan perusahaan.
Misalnya,
bila sistem menekankan pada pengurangan biaya dan manajer merespon dengan cara
mengurangi biaya dalam unit nya sendiri dengan cara mengalokasikan jumlah yang
lebih besar ke unit lain, maka manajer telah termotivasi, tetapi kearah yang
keliru.
B. Faktor-faktor
Informal Yang Mempengaruhi keselarasan tujuan
1.
Faktor-faktor Eksternal
Norma-norma
ini mencakup sikap, dapat disebut etos kerja, yang diwujudkan melalui loyalitas
pegawai terhadap organisasi, keuletan, semangat, dan kebanggaan yang dimiliki
oleh pegawai dalam menjalankan tugas secara tepat waktu.
Faktor-faktor
Internal
Faktor
|
Penjelasan
|
Budaya
|
meliputi keyakinan
bersama, nilai-nilai hidup yang dianut, norma-norma perilaku serta
asumsi-asumsi yang implisit diterima dan secara eksplisit dimanifestasikan di
seluruh jajaran organisasi.
|
Gaya Manajemen
|
Biasanya,
sikap-sikap bawahan mencerminkan apa yang mereka anggap sebagai sikap atasan
mereka, dan sikap para atasan itu pada akhirnya berpijak pada apa yang
menjadi sikap CEO.
|
Organisasi Informal
|
Kenyataan-kenyataan
yang ditemui selama berlangsungnya proses pengendalian manajemen tidak
bisa dipahami tanpa mengenali arti penting dari hubungan-hubungan yang
menyusun di organisasi yang bersifat informal.
|
Persepsi & komunikasi
|
Manajer
menyerap informasi dari berbagai jalur, baik formal/informal. Pesan-pesan
yang diserap dari berbagai sumber ini bisa jadi bertentangan satu sama lain,
atau bahkan memiliki interpretasi yang sangat beragam. Maka komunikasi perlu
dibangun menyamakan persepsi.
|
C.
Sistem Pengendalian Formal
1.
Aturan-aturan
·
Pengendalian Fisik. Penjaga
keamanan, gudang-gudang yang terkunci, ruangan besi, passwords komputer,
televise pengawas, dll.
·
Manual : Manual dalam organisasi
birokratis jauh lebih rinci dibandingkan dengan aturan organisasi lain.
Organisasi besar memilki panduan dan aturan yang lebih banyak dibandingkan
dengan organisasi-organisasi lain yang lebih kecil.
·
Pengamanan Sistem. Berbagai
pengamanan sistem di rancang ke dalam sistem pemrosesan informasi untuk
menjamin agar informasi yang mengalir melalui sistem itu akan bersifat akurat
dan untuk mencegah kecurangan. Hal ini meliputi: pemeriksaan silang secara
terinci, pembubuhan tanda tangan dan bukti-bukti lain bahwa sebuah transaksi
telah dijalankan, melakukan pemilihan, menghitung uang yang ada dan
aktiva-aktiva yang mudah di bawa sesering mungkin, pengecekan sistem yang dilakukan oleh auditor
internal dan eksternal.
·
Sistem Pnegendalian Tugas. Adalah proses
untuk menjamin bahwa tugas-tugas tertentu dijalankan secara efektif dan
efisisen. Kebanyakan dari tugas-tugas itu dikendalikan melalui
peraturan-peraturan. Jika sebuah tugas dijalankan menggunakan mesin otomatis,
maka sistem otomatis itu sendiri akan menyediakan pengendalian.
D.
Proses Kendali Secara Formal
Suatu perencanaan
strategis akan melaksanakan tujuan dan strategi organisasi. Seluruh informasi
yang tersedia dipergunakan untuk membuat perencanaan ini. Perencanaan strategis
tersebut kemudian di konversi menjadi anggaran tahunan yang fokus pada
pendapatan dan belanja yang direncanakan untuk masing-masing pusat tanggung
jawab. Pusat tanggung jawab ini juga dituntun oleh aturan-aturan dan infornasi
formal lain. Pusat tanggung jawab menjalankan operasi-operasi yang ditugaskan,
dan hasilnya kemudian di nilai dan dilaporkan. Hasil-hasil aktual kemudian
dibandingkan dengan anggaran untuk menentukan apakah kinerjanya memuaskan atau
tidak.
E.
Jenis-jenis
Organisai
1. Stuktur
fungsional,
·
di dalamnya setiap manajer bertanggung jawab
atas fungsi-fungsi yang terspesialisasi seperti produksi atau pemasaran.
·
Kelemahan pada struktur ini adalah
ketidakjelasan dalam menentukan efektivitas manajer fungsional secara terpisah
(seperti manajer produksi dan manajer pemasaran) karena tiap fungsi tersebut
sama-sama memberikan kontribusi pada hasil akhir, jika organisasi terdiri dari
beberapa manajer yang bekerja dalam satu fungsi yang melapor ke beberapa
manajer pada tingkat yang lebih tinggi dari fungsi tersebut, maka perselisihan
antar para manajer dari fungsi-fungsi berbeda hanya dapat diselesaikan di
tingkat atas, meskipun perselisihan itu berasal dari tingkatan organisasi yang
lebih rendah, struktur fungsional tidak memadai untuk diterapkan pada sebuah
perusahaan dengan produk dan pasar yang beragam.
·
Contoh dari organisasi fungsional adalah
sekolah, seperti fungsi kesiswaan, kurikulum,tatausaha, administrasi dan sebagainya. Dalam organisasi
fungsional, seorang staff tidak
bertanggung-jawab kepada satu atasan saja. Pimpinan berwenang pada
satuan-satuan organiasi di bawahanya untuk bidang pekerjaan tertentu. Pimpinan
berhak memerintah semua karyawan di semua bagian selama masih ada hubungannya
dengan bidang pekerjaan dimaksud.
2. Struktur
unit bisnis
·
di dalamnya para unit manager bertanggung jawab
atas aktivitas-aktivitas dari masing-masing unit, dan unit bisnis berfungsi
sebagai bagian independen dari perusahaan.
·
Bentuk organisasi unit bisnis dari organisasi
dirancang untuk menyelesaikan masalah-masalah yang terdapat pada struktur
fungsional. Suatu unit bisnis, yang juga disebut sebagai divisi, bertanggung
jawab atas seluruh fungsi yang ada dalam produksi dan pemasaran sebuah produk.
Unit bisnis tersebut bertanggung jawab untuk melakukan perencanaan dan
koordinasi kerja dari berbagai fungsi yang terpisah.
·
Contoh organisasi unit bisnis adalah Perseroan
Terbatas / PT. Bangun Cipta Kontraktor
Perseroan terbatas adalah organisasi bisnis yang memiliki badan hukum resmi yang dimiliki oleh minimal dua orang dengan tanggung jawab yang hanya berlaku pada perusahaan tanpa melibatkan harta pribadi atau perseorangan yang ada di dalamnya. Di dalam PT pemilik modal tidak harus memimpin perusahaan, karena dapat menunjuk orang lain di luar pemilik modal untuk menjadi pimpinan. Untuk mendirikan PT / persoroan terbatas dibutuhkan sejumlah modal minimal dalam jumlah tertentu dan berbagai persyaratan lainnya.
Perseroan terbatas adalah organisasi bisnis yang memiliki badan hukum resmi yang dimiliki oleh minimal dua orang dengan tanggung jawab yang hanya berlaku pada perusahaan tanpa melibatkan harta pribadi atau perseorangan yang ada di dalamnya. Di dalam PT pemilik modal tidak harus memimpin perusahaan, karena dapat menunjuk orang lain di luar pemilik modal untuk menjadi pimpinan. Untuk mendirikan PT / persoroan terbatas dibutuhkan sejumlah modal minimal dalam jumlah tertentu dan berbagai persyaratan lainnya.
3. Struktur
matriks, di dalamnya unit-unit fungsional memiliki tanggung jawab ganda.
·
Contoh perusahaan yang mengadopsi struktur
matriks adalah Philips, Nokia, British Petroleum, dll
F.
Fungsi Kontroler
·
Orang yang bertanggung jawab dalam merancang dan
mengoperasikan sistem pengendalian manajemen disebut sebagai seorang kontroler.
Kontroler biasanya menjalankan fungsi-fungsi sebagai berikut:
1. Merancang
dan mengoperasikan informasi serta sistem pengendalian.
2. Menyiapkan
pernyataan keuangan dan laporan keuangan (termasuk pengembalian pajak) kepada
para pemegang saham dan pihak-pihak eksternal lainnya.
3. Menyiapkan
dan menganalisis laporan kinerja, menginterpretasikan laporan-laporan ini untuk
para manajer, menganalisis program dan proposal-proposal anggaran dari berbagai
segmen perusahaan serta mengkonsolidasikannya ke dalam anggaran tahunan secara
keseluruhan.
4. Melakukan
supervisi audit internal dan mencatat prosedur-prosedur pengendalian untuk
menjamin validitas informasi, menetapkan pengamanan yang memadai terhadap
pencurian dan kecurangan serta menjalankan audit operasional.
5. Mengembangkan
personel dalam organisasi pengendali dan berpartisipasi dalam pendidikan
personel manajemen dalam kaitannya dengan fungsi pengendali.
G.
Relasi ke Jajaran Organisasi
Fungsi
pengendalian adalah fungsi staf. Meskipun seorang kontroler biasanya
bertanggung jawab untuk merancang maupun mengoperasikan sistem yang
mengumpulkan dan melaporkan informasi, pemanfaatan informasi ini adalah
tanggung jawab jajaran manajemen.
Kontroler
tidak membuat ataupun mendorong pihak manajemen untuk mengambil keputusan.
Tanggung jawab untuk menjalankan pengendalian sesungguhnya berasal dari CEO
lalu turun ke bawah melalui jalur organisasi.
H.
Kontroler Unit Bisnis
Para kontroler
unit bisnis mau tidak mau membagi loyalitas mereka. Pada satu sisi, mereka
berutang kesetiaan pada kontroler, korporat, yang memegang tanggung jawab
operasi sistem pengendalian secara keseluruhan. Disisi lain, mereka juga
berutang kesetiaan pada para manajer di unit mereka, yaitu pihak kepada siapa
mereka memberikan bantuan.
I.
Implikasi terhadap Rancangan Sistem
Jika kemudahan
dalam pengendalian merupakan satu-satunya kriteria, maka semua perusahaan akan
diorganisasikan ke dalam unit-unit bisnis. Hal ini disebabkan karena dalam
organisasi unit bisnis, setiap manajer unit harus bertanggung jawab untuk
meningkatkan kemampuan setiap produk yang dihasilkan oleh unitnya guna
menghasilkan laba, melakukan perencanaan, mengkoordinasikan, dan mengendalikan
elemen-elemen yang berpengaruh pada kemampuan itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar